Malang
LOGI FIX
Sharing Session #1 Sukses Diselenggarakan oleh PJKI
You are here : Home/Berita / Sharing Session #1 Sukses Diselenggarakan oleh PJKI
Sharing Session #1 Sukses Diselenggarakan oleh PJKI

Perkumpulan Pengelola Jurnal Keolahragaan Indonesia (PJKI) telah sukses menyelenggarakan kegiatan Sharing Session #1 pada Kamis, 24 April 2025, pukul 19.00–21.00 WIB secara daring. Acara ini mengangkat tema “Akreditasi Jurnal” dan diikuti oleh 26 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber berkompeten, yaitu Dr. Wahyu Indra Bayu, M.Pd. dari Universitas Sriwijaya, yang membagikan wawasan terkait peningkatan kualitas publikasi ilmiah di bidang keolahragaan. Dalam paparannya, beliau menekankan bahwa akreditasi jurnal bukan hanya tentang memenuhi kriteria teknis semata, tetapi juga mencerminkan kualitas dan etika publikasi yang dijalankan oleh pengelola jurnal.

Narasumber juga menjelaskan bagaimana jurnal dapat terindeks dalam SINTA (Science and Technology Index). Untuk bisa masuk ke dalam database SINTA, pengelola jurnal harus mengajukan akreditasi melalui sistem ARJUNA (Akreditasi Jurnal Nasional) yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui laman resmi https://arjuna.kemdikbud.go.id.

Beberapa syarat utama yang perlu dipenuhi antara lain: jurnal telah memiliki ISSN aktif, telah menerbitkan minimal dua volume secara berkelanjutan, dikelola secara profesional menggunakan platform seperti Open Journal Systems (OJS), serta menerapkan prinsip editorial dan review yang transparan dan konsisten.

Proses akreditasi melibatkan evaluasi dari asesor nasional berdasarkan kriteria substansi, tata kelola, penyuntingan, serta kebermanfaatan jurnal. Setelah melalui proses ini, jurnal dapat memperoleh peringkat SINTA mulai dari SINTA 1 (tertinggi) hingga SINTA 6 (terendah), yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam penilaian kinerja dosen, institusi, dan pemeringkatan publikasi nasional.

Salah satu poin penting yang disampaikan adalah pentingnya mengadopsi prinsip dan panduan dari Committee on Publication Ethics (COPE). Menurut Dr. Wahyu, COPE dapat dijadikan rujukan utama oleh penuliseditor, dan reviewer dalam menjalankan proses publikasi secara etis, transparan, dan bertanggung jawab.

🧭 Tanggung Jawab Etika dalam Publikasi Ilmiah (berdasarkan pedoman COPE):

  1. Penulis:
    • Wajib menyampaikan karya orisinal, bebas dari plagiarisme.
    • Bertanggung jawab atas keakuratan data dan informasi.
    • Tidak melakukan redundant publication atau multiple submission ke jurnal berbeda secara bersamaan.
    • Menyertakan sumber rujukan yang relevan secara akurat.
  2. Editor:
    • Menjamin proses review berjalan adil dan bebas konflik kepentingan.
    • Mengambil keputusan berdasarkan kualitas ilmiah, bukan preferensi pribadi atau institusional.
    • Menjaga kerahasiaan naskah dan data penulis.
  3. Reviewer:
    • Menilai naskah secara objektif dan tepat waktu.
    • Menyampaikan kritik yang membangun, bukan menyerang pribadi penulis.
    • Tidak menyalahgunakan informasi dari naskah untuk kepentingan pribadi.

Referensi resmi COPE dapat diakses di laman: https://publicationethics.org/guidance/Guidelines

Dalam sesi diskusi, salah satu topik yang turut dibahas adalah mengenai layanan fast track, yaitu layanan percepatan proses review dan publikasi artikel dalam waktu yang lebih singkat dari biasanya. Dr. Wahyu Indra Bayu menegaskan bahwa secara prinsip, layanan fast track diperbolehkan (legal) selama dijalankan secara transparan, tidak melanggar etika publikasi, dan tidak mengorbankan kualitas proses review.

Menurut Forum Dewan Redaksi Indonesia (FDRI) dan panduan DOAJ (Directory of Open Access Journals), layanan fast track bisa diterapkan dengan beberapa ketentuan, antara lain:

  • Harus dijelaskan secara terbuka di website jurnal.
  • Tidak boleh menjanjikan publikasi otomatis tanpa proses review yang valid.
  • Tidak bersifat diskriminatif terhadap penulis yang tidak menggunakan layanan tersebut.

Layanan fast track umumnya diberikan kepada penulis yang membutuhkan publikasi dalam waktu tertentu, seperti untuk keperluan kelulusan atau pendaftaran beasiswa. Namun, jurnal tetap wajib memastikan bahwa proses review dilakukan secara objektif dan sesuai standar etika.

Beberapa penerbit besar seperti Elsevier dan Taylor & Francis memiliki layanan serupa yang disebut accelerated publication. Mereka menekankan bahwa layanan ini:

  • Harus memiliki proses peer review yang tetap ketat dan adil.
  • Tidak boleh menjamin penerimaan artikel semata-mata karena membayar.
  • Harus diinformasikan secara jelas dan terbuka kepada calon penulis di website jurnal.

Sebagai contoh, Taylor & Francis menyediakan Accelerated Publication untuk jurnal-jurnal tertentu, dengan estimasi waktu 3–5 minggu dari submission hingga publikasi, tetapi tetap dengan sistem peer-review standar. Sementara Elsevierjuga memiliki layanan serupa melalui Article Transfer Service dan Fast Track, dengan tetap mengedepankan etika dan kualitas ilmiah.

PJKI berkomitmen untuk terus memfasilitasi ruang belajar bersama dalam pengelolaan jurnal keolahragaan yang berkualitas dan beretika. Sharing Session ini merupakan langkah awal dari rangkaian kegiatan serupa yang akan digelar secara berkala untuk memperkuat kolaborasi dan kapasitas pengelola jurnal di seluruh Indonesia.

📌 Nantikan Sharing Session #2 dengan tema menarik lainnya!

📚 Referensi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *